Polisi Belum Simpulkan Penyebab Tewasnya Delapan Orang Saat Kericuhan 22 Mei

Polisi Belum Simpulkan Penyebab Tewasnya Delapan Orang Saat Kericuhan 22 MeiData Ke polisian menyebutkan, total korban yang meninggal akibat rusuh Jakarta yang terjadi 21 dan 22 Mei kemarin, hingga sekarang berjumlah 7 orang. Sedangkan data dari Pemprov DKI mencatat, ada delapan orang yang meninggal saat aksi demo berujung kericuhan itu. Ada juga korban yang terkena peluru tajam. Pihak Kepolisian masih terus mendalami penyebab kematian ini.

"Jadi delapan korban yang diduga terkena tembakan, saat ini tim sedang berkerja yang dipimpin Irwasum Polri. Akan meneliti secara scientific, saksi dikumpulkan dan bekerja tidak sendiri," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di media center Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5).
Polri tidak bekerja sendiri. Pihaknya menggandeng beberapa lembaga independen. "Kami gandeng lembaga independen, Komnas HAM, dan lainnya," jelas Iqbal.
Dia curiga ada kelompok yang menunggangi aksi tersebut. "Kemungkinan beberapa kemungkinan banyak. Tadi sudah saya sampaikan, ada kelompok-kelompok yang sengaja menunggangi aksi demo ini," tegas Iqbal.
Saat ditanya kaitan antara kematian delapan orang ini dengan tersangka pemilik senjata api ilegal, Iqbal belum ingin menyimpulkannya. "Itu belum bisa dijawab. Investigasi masih berjalan. Nanti akan kami jawab," ucapnya.
Sebelumnya, Kuasa hukum korban, Ismar Syafrudin menampilkan video dan foto kekerasan yang dilakukan petugas kepolisian. Mulai dari pemukulan, sampai video korban tertembak dibawa ke rumah sakit. Kuasa hukum mengantongi 32 foto dan video bukti kekerasan polisi. Selain ke DPR, kuasa hukum korban akan melaporkan ke Komnas HAM, sampai PBB.
Ismar menuntut Presiden Jokowi supaya bisa mengusut tuntas peristiwa ini. "Pelakunya harus dilakukan pengusutan secara tuntas siapa-siapa pelakunya, keadilan harus ditegakkan di Indonesia. Mungkin bapak sendiri menyampaikan harus melakukan laporan, inilah kita bikin laporan, dan mengharapkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Komentar